Berita Utama

Peringatan Hari Laut Sedunia 8 Juni : Sejarah, Tujuan, dan Tema 2025

×

Peringatan Hari Laut Sedunia 8 Juni : Sejarah, Tujuan, dan Tema 2025

Sebarkan artikel ini

Parigi Moutong, HALOSulteng Hari Laut Sedunia kembali diperingati pada tanggal 8 Juni, sebagai momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan lautan. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Wonder: Sustaining What Sustains Us” atau “Keajaiban: Menjaga Apa yang Menjaga Kita”, yang menyoroti peran vital lautan dalam menopang kehidupan di Bumi.

Laut menjadi bagian penting bagi manusia. Sebab, laut bukan hanya hamparan air yang luas dan indah, tetapi juga merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia. Perannya tak tergantikan, baik dari sisi ekonomi, maupun kesehatan.

Bagi masyarakat yang berprofesi berbagai nelayan laut menjadi sumber pendapatan mereka. Pasalnya, ikan yang hidup dilautan memiliki nilai yang cukup tinggi di pasaran. Untuk bisa mendapatkan ikan, tentunya nelayan perlu memancing.

Ketika nelayan mendapatkan ikan, maka ikan itu akan dijual dan nelayan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kemudian, sebagian masyarakat juga melakukan pembudidayaan ikan di laut, bahkan ada pula pedagang hasil laut, hingga sektor pariwisata dan transportasi laut.

Selain itu, lautan laut menjadi sumber pangan dan giz. Laut selalu menyediakan ikan, kerang, rumput laut, dan hasil laut lainnya yang menjadi konsumsi utama bagi miliaran manusia di seluruh dunia.

Sejarah Hari Laut Sedunia

Hari Laut Sedunia pertama kali diusulkan pada Konferensi Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992 oleh Kanada. Kemudian, pada tahun 2008, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia. Sejak saat itu, peringatan ini menjadi ajang tahunan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya laut dan tantangan yang dihadapinya, seperti polusi, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim.

Gagasan peringatan Hari Laut Sedunia pertama kali dicetuskan oleh Kanada pada Konferensi Bumi (Earth Summit) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil, pada tahun 1992. Konferensi ini merupakan pertemuan global yang membahas isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Delegasi Kanada mengusulkan satu hari khusus untuk menghormati laut dan meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya menjaga ekosistem laut.

Setelah lebih dari satu dekade diperingati secara informal oleh berbagai organisasi dan komunitas lingkungan, akhirnya pada tahun 2008, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia.

Sejak saat itu, peringatan ini menjadi bagian dari agenda internasional untuk mengajak semua negara dan lapisan masyarakat berperan aktif dalam menjaga kelestarian laut dan pesisir, melawan pencemaran laut, melindungi keanekaragaman hayati laut, mendukung pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Tujuan Peringatan Hari Laut Sedunia

Hari Laut Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa lautan adalah sumber kehidupan yang harus dijaga. Melalui kolaborasi global dan tindakan nyata, kita dapat memastikan bahwa keajaiban laut tetap lestari untuk generasi mendatang.

Sehingga peringatan hari laut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat global, bahwa laut merupakan penghasil lebih dari 50% oksigen di Bumi dan menjadi rumah bagi lebih dari 80% kehidupan makhluk hidup di planet ini. Namun, kesadaran akan pentingnya laut masih belum merata. Hari Laut Sedunia bertujuan membuka mata publik tentang betapa krusialnya laut bagi keberlangsungan hidup manusia.

Peringatan ini menjadi panggilan aksi untuk melawan pencemaran laut, penangkapan ikan berlebihan, dan perusakan habitat laut. Melalui kampanye global, individu dan komunitas diajak untuk melakukan tindakan nyata seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengikuti kegiatan bersih pantai, dan mendukung produk laut yang berkelanjutan.

Memotivasi Inovasi dan Penelitian Hari Laut Sedunia mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung konservasi laut. Edukasi dan riset menjadi kunci untuk memahami ekosistem laut secara lebih dalam, serta mencari solusi untuk tantangan-tantangan yang dihadapi.

Peringatan hari laut sedunia untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 14) Melalui peringatan ini, dunia diajak berkontribusi dalam mewujudkan SDG 14: “Melestarikan dan memanfaatkan samudera, laut, dan sumber daya laut secara berkelanjutan.”  Merayakan Keajaiban dan Keindahan Laut Lebih dari sekadar sumber daya, laut adalah bagian dari keajaiban alam yang patut dirayakan.

Tema 2025: “Keajaiban: Menjaga Apa yang Menjaga Kita”

Tema tahun ini mengajak masyarakat global untuk merenungkan keajaiban laut yang sering kali dianggap remeh. Lautan menyediakan lebih dari 50% oksigen yang kita hirup, menjadi sumber makanan bagi miliaran orang, dan berperan penting dalam mengatur iklim global. Namun, aktivitas manusia telah menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang signifikan. Melalui tema ini, PBB berharap dapat menginspirasi tindakan nyata untuk melindungi dan memulihkan kesehatan lautan.

Peringatan Hari Laut Sedunia 2025 menjadi lebih istimewa dengan diselenggarakannya Konferensi Laut PBB di Nice, Prancis, pada 9–13 Juni. Konferensi ini bertujuan untuk mempercepat aksi dan mobilisasi semua pihak dalam konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 14.

Dalam peringatan hari laut sedunia tidak sedikit aksi nyata yang seringkali dilakukan seperti kampanye pembersihan pantai, seminar edukatif, dan peluncuran inisiatif konservasi laut.

Di Indonesia, komunitas lokal dan organisasi lingkungan mengadakan aksi bersih pantai dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut dari sampah plastik.

Baca juga : Bupati Parigi Moutong Serahkan Hewan Qurban Bantuan Presiden di Desa Tada Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *