Berita Utama

Diduga Penanganan Lamban, Keluarga Pasien Mengamuk di Puskesmas Palasa

×

Diduga Penanganan Lamban, Keluarga Pasien Mengamuk di Puskesmas Palasa

Sebarkan artikel ini
screenshot 20241225 001846 whatsapp
Tangkapan layar saat keluarga pasien mengamuk di Puskesmas Palasa. Foto : Tangkapan Layar.

Parigi Moutong, HALOSulteng Diduga karena pihak Puskesmas Palasa, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, lambat melakukan penanganan sehingga keluarga pasien mengamuk.

Salah satu keluarga pasien, Sutrisno menceritakan, bahwa awalnya ia bersama keluarga melarikan pasien yang merupakan Kepala Desa (Kades) Palasa Tengah, Asalin Andiana ke Puskesmas Palasa untuk mendapatkan perawatan.

Sayangnya, setelah sampai di Puskesmas Palasa, Sutrisno sudah berulang kali memanggil perawat namun tidak ada yang merespons.

Bahkan, menurutnya tak ada satupun perawat yang sedang berada di meja pelayanan.

“Mana yang dinas ini, saya teriak begitu. Bahkan, Ternyata tidak ada biar satupun yang ada di meja pelayanan,” ujar Sutrisno, saat ditemui di rumah duka Kades Palasa Tengah, Desa Palasa Tangki, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (24/12/2024) malam.

Bahkan, dirinya masih terus mencari perawat di sejumlah kamar rawat pasien tetapi Sutrisno tidak menemukan satupun perawat.

“Karena tidak ada yang muncul, saya langsung cari perawat di ruangan pasien satu persatu, tapi tidak menemukan perawat,” ucap Sutrisno.

Beberapa menit kemudian, kata Sutrisno, salah satu perawat datang menghampiri pasien.

Ia mengatakan, pasien baru mendapat penanganan ketika keluarga sudah mendesak dalam keadaan emosi.

“Setelah kami teriak-teriak di Puskemas barulah tidak lama kemudian perawat datang langsung menghampiri kami,” terangnya.

Sutrisno menjelaskan alasan keluarga pasien mengamuk karena ketika dirinya bergumam baiknya Puskesmas Palasa ini di bakar karena penanganan yang lamban. Sontak, diduga salah satu pihak Puskesmas Palasa menyahut “Ini bensin,” sahutnya.

Ia mengungkapkan, hal itulah menjadi pemicu keributan di Puskesmas Palasa. Sutrisno mengatakan yang mengamuk merupakan menantu dari pasien.

“Jadi yang mengamuk tadi itu anak mantu almarhum, dia coba kejar pihak Puskesmas Palasa yang menyahut ini bensin tadi. Tapi orang itu sudah mengamankan diri,” ungkapnya.

Sutrisno mengaku setelah pasien di tangani oleh pihak Puskesmas Palasa kemudian pasien dinyatakan telah meninggal dunia.

“Pasien sempat di tangani pihak Puskesmas, selang beberapa lama kemudian dinyatakan pasien meninggal dunia,” tutupnya.

Baca juga : Enam Orang Pendaki Tersesat di Gunung Ponteoa Morowali Utara Ditemukan Oleh Tim SAR

 

Respon (4)

  1. Mohon lebih hati-hati dalam membuat kalimat. Disana saudara sudah membuat opini, bukan berita. Banyak saksi dari pasien dan keluarga pasien lain, bahwa petugas tidak kemana mana, petugas sedang menangani pasien lain di IGD. Sy sudah screen shoot berita ini sebagai bukti.

  2. Alangkah baikx dalam suatu pemberitaan yg akan d publikasikan,,harus ada pernyataan dari kedua belah pihak dalam hal ini puskesmas palasa dan keluarga pasien.. seorang jurnalis membuat berita harus berdasarkan fakta dan bukti,agar tidak menyudutkan salah satu pihak

  3. Alangkah baiknya dalam suatu pemberitaan yg akan d publikasikan,,harus ada pernyataan dari kedua belah pihak dalam hal ini puskesmas palasa dan keluarga pasien.. seorang jurnalis membuat berita harus berdasarkan fakta dan bukti,agar tidak menyudutkan salah satu pihak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *