HALOSulteng.com – Keresahan membangkitkan kesadaran seluruh unga logas atau anak muda yang berlatar belakang Suku Lauje untuk membentuk sebuah wadah bernama Pemuda Lauje.
Sejak tahun 2002, Kabupaten Parigi Moutong telah mekar dari Kabupaten Donggala.
Selama 22 tahun, para pemuda suku Lauje dibayang-banyangi oleh tokoh nasional dari luar daerah. Tanpa sadar, pemuda suku Lauje hanya menjadi penonton.
Meskipun demikian, tidak sedikit dari tokoh Lauje berkiprah di dunia politik, seperti menduduki jabatan sebagai Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong dan jabatan stuktural maupun fungsional dalam Pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong.
Sayangnya, sejumlah kebijakan tidak benar-benar menyetuh lamgsung kepada masyarakat suku Lauje.
Oleh karena itu, Unga Logas Lauje menyadari bahwa pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.
Terlebih lagi, berdasarkan Sensus Penduduk pada tahun 2020 jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen. Sedangkan, jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen.
Selain harus menyiapkan soft skill dalam menghadapai bonus demografi. Pemuda memiliki peran penting berkontribusi dalam memajukan daerah Parigi Moutong.
Akan tetapi, jika para pemuda masih tercerai-berai, maka niatan untuk membangun Kabupaten Parigi Moutong hanya menjadi ilusi.
Oleh karena itu, diperlukannya sebuah wadah untuk menampung seluruh gagasan pemuda suku Lauje dan bergerak serentak mencapai tujuan bersama.
Dengan begitu, Pemuda Lauje akan memiliki posisi tawar di masa mendatang, baik dalam kancah lokal, nasional, bahkan internasional.
“Inya Meingka, Inya Movule”
Marilah kita Sebagai unga logas Lauje Membentuk Barisan Pemuda Suku Lajue mari kita Buktikan Bawah kita sebagai unga Logas Lauje labai Bii nugomboe
saya sangat mendukung tentang pembetukan /popo,olo pemuda lauje di wilaya petunu tope lauje🙏🙏