Jakarta, HALOSulteng – Bupati Parigi Moutong, H Erwin Burase melaksanakan audiens dengan Direktur Ketersediaan Pangan, Indra Wijayanto, bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Badan Pangan Nasional. Senin, belum lama ini.
Dalam pertemuan dengan Badan Pangan Nasional, Erwin Burase menyampaikan berbagai masalah yang di alami oleh masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong.
Sejumlah permasalahan akibat bencana alam di Kabupaten Parigi Moutong mengalami dampak signifikan terhadap sektor pertanian.
“Bencana banjir yang melanda di wilayah Parigi Moutong pada tahun 2025 telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, baik terhadap permukiman warga, lahan pertanian, fasilitas umum, maupun infrastruktur dasar,” kata Bupati Parigi Moutong.
Selain kerusakan fisik, dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah terganggunya akses terhadap kebutuhan dasar, terutama ketersediaan pangan.
Ia juga menguraikan bahwa kerusakan infrastruktur berupa rumah warga, jalan desa, jembatan, dan fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Terlebih lagi, berbagai kerusakan itu mempengaruhi perekonomian sehingga tidak sedikit warga kehilangan mata pencaharian, terutama petani dan pedagang kecil.
Menurut Erwin Burase, hal itu juga memiliki dampak sosial berupa gangguan dalam aktivitas pendidikan, keagamaan, dan sosial masyarakat.
Ia mengaku, kesehatan masyarakat terganggu karena penyakit akibat air kotor seperti diare, gatal-gatal, dan ISPA.
“Bahkan psikologis berupa trauma pada anak-anak dan orang dewasa akibat kehilangan rumah dan harta benda,” terangnya.
Oleh karena itu, Erwin Burase mengharapkan Badan Pangan Nasional dapat memberikan bantuan di Kabupaten Parigi Moutong.
“Yang menjadi sasaran bantuan adalah warga terdampak banjir yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Fasilitas umum yang mengalami kerusakan seperti sekolah, masjid, dan jalan desa serta Kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Ketersediaan Pangan, Indra Wijayanto, didampingi Staf Ahli Ketersediaan Pangan, Rina, mengungkapkan bahwa mekanisme penggunaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125.
Menurutnya, cadangan pangan tersebut hanya dapat digunakan untuk empat tujuan strategis seperti bantuan pangan kepada masyarakat yang masuk kategori desil 1 sampai 4, seperti yang juga telah dilaksanakan di Parigi Moutong.
Kemudian, pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam bentuk operasi pasar atau gerakan pangan murah.
Bantuan pangan khusus, termasuk program penanganan darurat di dalam negeri.
Terakhir diperuntukkan sebagai bantuan internasional, seperti yang pernah dilakukan saat mengirimkan beras ke Palestina.
“Data penerima bantuan akan selalu diperbarui sebelum penyaluran dilakukan. Hal tersebut penting agar bantuan benar-benar tepat sasaran sesuai kondisi terbaru masyarakat di lapangan,” ujar Indra Wijayanto.
Ia menjelaskan, jika semua persyaratan administrasi dan teknis telah di lengkapi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong, maka bantuan pangan untuk Kabupaten Parigi Moutong akan segera di distribusikan.
“Apabila seluruh persyaratan administrasi dan teknis terpenuhi, maka bantuan pangan untuk Kabupaten Parigi Moutong Insya Allah dapat segera direalisasikan,” jelasnya.
Selain menjadi jaring pengaman sosial, bahkan program tersebut juga berfungsi menjadi stimulus ekonomi masyarakat pasca bencana.
Turut hadir mendampingi Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase, dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irwan, Plt. Kadis Ketahanan Pangan Parigi Moutong, Sofiana, Kabid Ketersediaan Pangan Parigi Moutong, Siti Rahmatia, serta Kabid IKP Diskominfo Parigi Moutong, Garmawan.
Baca juga : DiskopUKM Parimo Rencanakan Pelatihan Tatap Muka Pengurus Kopdes
Respon (1)