Penulis : Banyu Bening
HALOSulteng – Kau jual surga dengan harga diskon,
doa jadi promosi, iman kau bungkus rapi,
di etalase kesalehan palsu yang kau pajang,
agar dunia menyembah bukan kepada-Nya, tapi kepadamu.
Lidahmu tajam memotong ayat,
menyesuaikan harga, mengubah tafsir,
seolah Tuhan butuh perantara yang serakah,
seolah keimanan bisa dicicil dengan koin dunia.
Kau teriak ikhlas, tapi tanganmu tak pernah kosong,
kau sebut “untuk umat,” tapi pundi-pundimu menggembung.
Di balik senyum suci, kau sembunyikan rakus,
menghisap mereka yang berharap cahaya.
Kau buat agama jadi pasar,
berkah jadi barang dagangan,
lalu menjanjikan neraka bagi yang tak membeli,
seolah kau pemilik tunggal surga-Nya.
Kau pejuang atau penyamun berkedok kitab?
Menjaring yang lemah, menjual ilusi,
sementara tanganmu meraup dunia
dan hatimu makin hampa oleh keserakahan.
Ingatlah, Tuhan tak menerima sogokan,
tak ada emas yang bisa membeli rahmat-Nya.
Surga bukan tiket yang kau edarkan,
dan neraka, ah… mungkin sudah menuliskan namamu.
Baca juga : Rindu Tak Bertuan di Bulan Ramadhan
Baca juga : Rindu Tak Bertuan di Bulan Ramadhan