Parigi Moutong, HALOSulteng – Kepala Desa (Kades) Ogoansam, Musrip Lihawa merasa geram dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah karena pekerjaan pemasangan bronjong di desanya tidak sesuai keinginan dari masyarakat.
Dalam penanganan tanggap bencana ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar untuk pekerjaan jalan di Desa Bambasiang dan pemasangan bronjong di Desa Ogoansam, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong. Kedua paket proyek tersebut, dikerjakan oleh CV. Gilang Perdana.
Diketahui, Desa Ogoansam mendapatkan paket pemasangan bronjong sepanjang 150 meter. Namun, ukuran itu berubah menyesuaikan dengan anggaran, sehingga berkurang menjadi 110 meter. Pemasangan bronjong ini juga dikerjakan oleh CV Gilang Perdana.
Akibatnya, Musrip Lihawa menghentikan pekerjaan tersebut, sampai mendapatkan kejelasan dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah sekaitan kekurangan pemasangan bronjong sekitar 40 meter.
“Berhenti, hentikan dulu pekerjaan. Jangan dulu ada yang bekerja sampai ada kejelasan dari dinas. Apapun persoalannya dengan pemerintah provinsi saya yang bertanggungjawab,” ujar Musrip saat berada di lokasi pekerjaan bronjong, Desa Ogoansam, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, pemasangan bronjong merupakan penanganan tanggap darurat dengan menggunakan anggaran bernilai miliaran rupiah.
Musrip mengatakan, bahwa Desa Ogoansam mendapatkan pemasangan bronjong sebagai upaya mengamankan jalan dan pemukiman masyarakat, jika terjadi kembali banjir bandang.
Desa Ogoansam mengalami musibah banjir bandang pada Kamis, 13 Maret 2025, tidak sedikit rumah warga mengalami rusak berat dan ringan akibat dihantam banjir bandang.
Bahkan, akses jalan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Desa Ogoansam ke Desa Bambasiang terputus.
Musrip menyatakan pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah telah melakukan pengukuran sepanjang 150 meter. Namun, dirinya merasa heran karena adanya pengurangan pemasangan bronjong sepanjang 40 meter.
“Itupun sudah diukur oleh dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah sepanjang 150 meter. Sehingga masyarakat berharap bahwa buroncong yang akan dipasang sepanjang 150 meter,” ucapnya.
Mengetahui, terjadi pengurangan pengerjaan bronjong, maka Musrip melakukan kordinasi kepada pihak Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah dan kontraktor yang mengerjakan bronjong.
Alasan yang diberikan kepadanya, Musrip menyebutkan, bahwa anggaran pemasangan bronjong tidak mencukupi dengan ukuran sepanjang 150 meter.
“Alasannya dari pihak dinas katanya anggaran yang ada tidak mencukupi jika dikerjakan sepanjang 150 meter. Tetapi dari logikanya kita tidak mungkin dari anggaran yang ada tidak mencukupi ketambahan 40 meter,” tegasnya.
Sementara itu, pihak CV. Gilang Perdana, Oka saat dikonfirmasi mengatakan, masalah yang terjadi di lapangan sekaitan pemberhentian pekerjaan dari Kades Ogoansam telah mendapatkan solusi.
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah memerintahkan kepada CV. Gilang Perdana untuk melakukan pengukuran kembali terhadap kekurangan pemasangan bronjong.
“Ya Berdasarkan informasi dari Pak Kabid tadi diperintahkan untuk menghitung kembali berapa sisa yang menjadi keresahan masyarakat,” katanya.
Setelah dilakukan pengukuran kembali, Oka mengungkapkan, terdapat kekurangan sepanjang 30 meter. Sehingga, kekurangan itu, akan dikerjakan oleh pihaknya.
“Makanya saya genapkan 30 meter dan akan dikerjakan,” ungkap Oka.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak terdapat masalah lagi terkait pekerjaan bronjong tersebut dan pekerjaan akan dilanjutkan.
Lebih lanjut, Oka mengatakan, akan melakukan kordinasi kembali dengan Kades Ogoansam untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat dimintanya dihentikan sementara.
“Jadi saya akan kembali berkoordinasi dengan Kades sekaligus pamitan untuk melakukan pekerjaan kembali karena tadi kan sempat dihentikan pekerjaan dari Pak Kades,” jelasnya.
Dari pekerjaan bronjong sebelumnya, sepanjang 110 meter akan ditambahkan 30 meter. Maka seluruhnya, 140 meter.
Selain itu, Oka menjelaskan, bahwa pihaknya akan menambahkan pembuatan tanggul. Dengan begitu, ketika terjadi banjir bandang, maka air Sungai Palasa tidak akan meluap ke pemukiman warga setempat.
“Saya juga sudah sampaikan kepada ke Kades Ogoansam akan saya bantu buatkan tanggul. Supaya air tidak meluap ke pemukiman warga,” jelas Oka.
Baca juga : Ratusan Pemuda-Pemudi Ikut Gerakan Bersih Pasca Bencana di Ogoansam