Jakarta, HALOSulteng — Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sepakat mempercepat pembangunan desa melalui penguatan koneksi internet di seluruh Indonesia. Komitmen tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Sinergitas Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Digital untuk Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal yang ditandatangani kedua kementerian belum lama ini di Jakarta.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto menegaskan bahwa koneksi internet kini menjadi bagian penting dari infrastruktur dasar bagi masyarakat desa di era digital.
“Dalam dunia sekarang tentu sinyal dan internet sangat dibutuhkan. Kami berterima kasih sekali dan sudah menandatangani MoU, mudah-mudahan kita bisa mempercepat kerja-kerja di tingkat desa, terutama dalam menangani persoalan sinyal dan internet,” ujar Yandri Susanto.
Menurutnya, akses internet yang merata akan membuka peluang luas di berbagai sektor, mulai dari ekonomi digital, pendidikan daring, hingga peningkatan pelayanan publik di tingkat desa. “Koneksi internet dapat dimanfaatkan untuk sektor ekonomi, pendidikan, dan pelayanan masyarakat, sehingga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Langkah sinergi ini juga menekankan pentingnya satu data terpadu sebagai acuan pembangunan desa. Kedua kementerian berkomitmen untuk menyatukan data dan menentukan urutan desa prioritas sesuai potensi wilayahnya.
“Nanti kita tindak lanjuti dengan perjanjian kerja sama termasuk pertukaran data. Kami juga akan menyampaikan desa mana yang mesti diintervensi lebih dulu, lebih cepat, lebih tepat karena menyangkut potensi desa,” tutur Yandri.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid menilai kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat konektivitas digital hingga ke pelosok.
“MoU ini luas, bisa mencakup banyak hal antara Kemkomdigi dan Kemendes. Kita sudah sepakat pada satu prioritas yang sama, yaitu memastikan konektivitas digital sampai ke desa-desa,” ungkap Meutya.
Menurut Meutya, pembangunan desa merupakan pekerjaan multisektor yang memerlukan sinergi lintas kementerian. Digitalisasi, lanjutnya, bukan hanya tentang jaringan internet, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) desa agar mampu memanfaatkan teknologi secara produktif.
Dengan terwujudnya konektivitas yang merata, kedua kementerian meyakini upaya ini akan mempercepat tujuan pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui transformasi digital di pedesaan.***
Baca juga : Pekarangan Kantor Desa Eeya Dimanfaatkan untuk Penanaman Sayuran
Respon (1)