Parigi Moutong, HALOSulteng — Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu melalui Unit Siaga SAR Tolitoli menggelar operasi pencarian dan pertolongan terhadap tujuh warga yang diduga menjadi korban tanah longsor di wilayah hutan Desa Tirtanagaya, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Informasi awal diterima dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Rivai, pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 17.45 WITA. Dalam laporan tersebut disebutkan, ketujuh warga tersebut berangkat ke kawasan hutan Talenga sejak Selasa, 17 Juni 2025, dengan membawa empat ekor sapi dan satu unit truk untuk mengambil kayu.
Namun, pada Sabtu, 21 Juni 2025, seorang operator sensor yang melintas di lokasi melihat bahwa gubuk yang biasa digunakan para warga sebagai tempat tinggal sementara telah rata tertimbun tanah. Dugaan awal menyebutkan mereka sudah kembali ke kampung, tetapi setelah dicek lebih lanjut, para korban tidak ditemukan, dan upaya pencarian awal oleh warga sekitar tidak membuahkan hasil.
Merespons laporan tersebut, Tim Rescue Unit Siaga SAR Tolitoli diberangkatkan dari markas pada pukul 18.05 WITA menggunakan kendaraan Rescue Car dan diperkirakan tiba di lokasi sekitar pukul 22.35 WITA. Lokasi kejadian berjarak sekitar 150 kilometer dari markas SAR dan memerlukan waktu tempuh sekitar 4 jam 30 menit melalui jalur darat.
Adapun identitas tujuh warga yang diduga menjadi korban adalah:
- Sahrat (43), laki-laki, Desa Antapura
- Subran (52), laki-laki, Desa Antapura
- Ijal (28), laki-laki, Desa Antapura
- Safrudin E. Manjalai (36), laki-laki, petani
- Riska Jumi (26), perempuan, ibu rumah tangga
- Arun (17), laki-laki, belum bekerja
- Rapi (14), laki-laki, belum bekerja
Sejumlah unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini meliputi Unit Siaga SAR Tolitoli, Polsek Bolano, BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Tagana Kabupaten Parigi, serta masyarakat setempat.
Peralatan yang digunakan dalam operasi antara lain: Rescue Car, chain saw, peralatan ekstrikasi, alat komunikasi, perangkat navigasi, peralatan medis, dan perlengkapan SAR lainnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh. Rizal, S.H., dalam keterangannya mengatakan personil dari Unit Siaga SAR Tolitoli yang telah diberangkatkan ke lokasi akan langsung berkoordinasi dengan aparat desa dan unsur terkait.
“Sesampainya di lokasi, tim akan menilai kondisi medan secara langsung untuk menentukan apakah pencarian dapat dilakukan secara manual atau perlu didukung oleh alat berat seperti ekskavator. Prinsip utama kami adalah keselamatan tim dan efektivitas pencarian.” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (23/6/2025).
Pihak SAR dan tim gabungan saat ini tengah mempersiapkan segala kemungkinan untuk mempercepat proses evakuasi serta memastikan keselamatan semua unsur yang terlibat.
Baca juga : Sungai Meluap, 115 Warga Wanamukti Utara Terdampak Banjir