Palu, HALOSulteng – Sebuah aksi kemanusiaan ditunjukkan secara spontan oleh delapan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba Polda Sulawesi Tengah (Sulteng).
Mereka sukarela mendonorkan darahnya di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng, Kota Palu, belum lama ini.
Uniknya, kedelapan siswa tersebut memiliki golongan darah yang sama, yakni A positif (A⁺) — jenis golongan darah yang relatif jarang ditemukan. Hal ini sontak disambut antusias oleh pengurus PMI Palu, sebab stok darah A⁺ kerap terbatas dan sangat dibutuhkan dalam situasi darurat.
Kepala SPN Labuan Panimba, Kombes Pol. Seminar Sembayang, S.I.K., membenarkan adanya aksi donor darah yang dilakukan para siswanya. Ia menjelaskan, kegiatan tersebut berawal dari permintaan bantuan warga yang membutuhkan darah untuk seorang ibu yang akan menjalani operasi caesar.
“Iya, betul. Ada ibu yang akan melahirkan dan membutuhkan dua kantong darah golongan A. Kami menanyakan kesediaan siswa yang memiliki golongan darah sama, dan alhamdulillah beberapa siswa langsung bersedia,” ungkap penerima Hoegeng Awards itu melalui pesan singkatnya.
Menurut Kombes Seminar, tindakan tersebut menunjukkan kepekaan sosial dan jiwa kemanusiaan yang tinggi dari para siswa SPN.
“Ini sungguh hal yang positif. Para siswa telah menunjukkan jiwa penolong kepada masyarakat, sesuai semboyan kita: Polri untuk Masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, aksi kemanusiaan seperti ini juga akan menjadi catatan positif dalam penilaian kepribadian siswa.
“Tindakan spontan untuk menolong sesama seperti ini masuk dalam penilaian mental dan kepribadian. Ini adalah bukti mereka memiliki semangat Bhayangkara sejati,” tegasnya.
Pantauan di Kantor PMI Palu, kedelapan siswa SPN Labuan Panimba tetap mendonorkan darahnya meski kebutuhan darah sudah terpenuhi.
“Kebutuhan darah sebenarnya hanya dua kantong. Tapi karena kami delapan orang memiliki golongan darah sama, kami sepakat semuanya ikut donor agar bisa bermanfaat bagi pasien lain,” ujar Yudha Wiratama, siswa asal Tolitoli.
Siswa lainnya, Ziedan Saputra, juga mengaku aksi itu dilakukan secara spontan tanpa paksaan.
“Kami sepakat mendonorkan darah kami walau permintaan awal hanya dua kantong. Semoga tetesan darah kami berguna bagi orang lain,” ucapnya.
Aksi kemanusiaan siswa SPN Labuan Panimba ini menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan karakter di lembaga pendidikan kepolisian tersebut. Mereka tidak hanya dilatih secara fisik dan disiplin, tetapi juga dibentuk untuk memiliki empati, tanggap, dan siap menolong sesama — cerminan sejati semboyan Polri Presisi, Polri untuk Masyarakat.***
Baca juga : Benarkah BGN Siapkan Insentif Rp5 Juta untuk Pembuat Konten Positif MBG ?
