Parigi Moutong, HALOSulteng – Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase menerima audiensi Tim Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, di Ruang Rapat Bupati.
Pertemuan tersebut membahas perkembangan penanggulangan Malaria, status Kejadian Luar Biasa (KLB), serta regulasi dan penanganannya di Kabupaten Parigi Moutong, Senin (4/8/2025).
Dalam audiensi tersebut, Ketua Tim Kerja Penanganan Malaria Kemenkes RI, Ze Eza Yulia Pearlovie, memaparkan implementasi Peraturan Menteri Kesehatan No. 22 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Malaria.
Ze Eza juga mengungkapkan bahwa menurut data Sistem Informasi Surveilans Malaria (SISMAL) per 2 Agustus 2025, Kabupaten Parigi Moutong sempat dinyatakan eliminasi malaria pada tahun 2024. Namun, pada tahun 2025, sekitar 75 persen dari kasus malaria yang terjadi merupakan kasus penularan setempat (indigenous), yang mengindikasikan adanya potensi munculnya kembali wabah.
Bupati Erwin Burase menyampaikan keprihatinannya atas situasi tersebut dan meminta agar langkah-langkah cepat diambil menyikapi temuan tersebut.
“Saya minta agar penetapan status dilakukan secepatnya, supaya kita bisa segera mengambil langkah-langkah konkret sebagai tindak lanjut. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh program penanggulangan malaria,” tegas Erwin Burase.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi sumber penularan malaria.
“Kalau perlu, kita keluarkan berbagai rekomendasi untuk mempercepat penyelidikan epidemiologi dan pengendalian yang tepat. Ini harus ditangani serius,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, hingga saat ini tercatat 117 kasus malaria, yang tersebar di empat kecamatan, yakni:
- Kecamatan Moutong: 105 kasus
- Kecamatan Taopa: 2 kasus
- Kecamatan Bolano Lambunu: 4 kasus
- Kecamatan Sausu: 6 kasus
Audiensi ini menjadi langkah awal dalam koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi peningkatan kasus dan memperkuat komitmen daerah dalam menjaga status eliminasi malaria yang pernah dicapai.
Baca juga : Pembina PERMATA dukung Penamaan Kodam XXIII Raja Tombolotutu